Senin, 05 April 2010

Program Pascasarjana Keperawatan Masih Minim

04 April 2010 | 12:11 wib | Daerah
Peminat Tinggi
Program Pascasarjana Keperawatan Masih Minim

Kendal, CyberNews. Minat lulusan sarjana keperawatan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan diatasnya sudah cukup tinggi. Namun sayang, hingga saat ini program pascasarjana keperawatan masih sangat sedikit.

Di Indonesia, baru tiga perguruan tinggi (PT) yang memiliki program pascasarjana keperawatan, yakni Universitas Indonesia (Jakarta), Universitas Padjajaran (Bandung), dan Universitas Airlangga (Surabaya).

Menurut Koordinator Kopertis Wilayah VI Jateng, Prof Drs Mustafid MEng PhD, masih jauhnya lokasi PT tersebut menjadi kendala tersendiri bagi lulusan khususnya dari Jateng. "Minat lulusan keperawatan di Jateng untuk melanjutkan studi sebenarnya cukup tinggi. Tapi karena lokasi tiga PT itu cukup jauh, tentunya ini menjadi kendala tersendiri," tuturnya saat menjadi panelis dalam seminar nasional keperawatan, nursing challenge in globalization yang diadakan Prodi Ilmu Keperawatan Stikes Kendal.

Pihaknya telah mengupayakan agar di Jateng ada minimal satu perguruan tinggi yang memiliki program tersebut. Mustafid mengaku telah mengusulkan pembukaan program itu ke Ditjen Dikti beberapa waktu lalu. "Ternyata Undip Semarang telah mengajukan pengadaan program pascasarjana keperawatan itu," tuturnya disambut tepuk tangan riuh sekitar 400an peserta.

Dijelaskan, tahun ini regulasi pemerintah terkait program itu makin ketat dengan tujuan meningkatkan kualitas lulusan. Karena itulah dia meminta lulusan keperawatan terlebih dahulu menyiapkan ilmu yang mumpuni untuk menempuh program S2 tersebut.

Salah satu yang penting adalah penguasaan Bahasa Inggris yang mumpuni. "Pengawasan pemerintah akan semakin ketat, karena Dikti tidak membedakan yang mengadakan program itu PTN atau PTS, yang penting memenuhi syarat," katanya.

Pembicara lainnya Prof Elly Nurrahmah Skp, guru besar Fakultas Ilmu Keperawatan UI menyatakan, dari tiga PT yang memiliki program itu, baru UI yang dinilai tepat metode pengajarannya.

Menurutnya, pemerintah masih akan melakukan pengkajian ulang metode pembelajaran terhadap dua PT lainnya. "Minatnya sangat tinggi, karena itu idealnya di Jateng sudah ada program pascasarjana keperawatan. Kalu bisa minimal dua dari PTS dan satu PTN," terangnya.

Kepada mahasiswa Stikes Kendal, Elly menekankan agar mereka tak hanya mengejar ijazah yang tinggi. Baginya, yang lebih penting adalah perubahan kemampuan perawat agar mampu bersaing di era globalisasi saat ini. "Jangan cuma berbekal ijazah atau pingin sekolah yang setinggi mungkin. Terpenting saat ini meningkatkan kemampuan. Kalau itu sudah tercapai, jenjang berikutnya akan lebih gampang dijalani," pungkasnya.

( Saptono Joko Sulistyo /CN13 )

Tidak ada komentar: